A. Ria
1. Pengertian Ria
Kata
ria berasal dari bahasa arab اَلِرٍّيَاءُ yang berarti memperlihatkan atau pamer, yaitu
memprlihatkan sesuatu kepada oarng lain,
baik barang maupun perbuatan bik yang dilakukan, dengan maksud agar orang lain
dapat melihatnya dan akhirnya memujinya.
Kata
lain yang mempunyai arti serupa dengan ria ialah sum’ah. Kata sum’ah
baerasal dari bahasa arab yang berarti kemasyhuran nama, baik sebutannya. Orang
yang sum’ah dengan perbuatan baiknya, berarti ingin mendengar pujian
rang lain terhadap kebaikan yang ia lakukan.
2. Bentuk-bentuk (contoh) Perbuatan Ria
Bentuk-bentuk
(contoh) perbuatan ria, antara lain:
a. Seorang siwa mau melaksanakan tugas
piketnya secara baik sesudah guru masuk ke kelas.
b. Seseorang menyantuni anak yatim di
hadapan banyak orang , dengan maksud agar orang banyak menilai dirinya sebagai
orng yang dermawan dan baik hati.
3. Larangan Berbuat Ria
Larangan
ria telah ditegaskan oleh Allah dalam (Q.S. al-Baqarah: 264), yang berbunyi
وَمَثَلُ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا
مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ
أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan peneria), seperti orang yang menginfakkan haranya karena
ria (pamer) kepada anusia dan di tidak beriman kepaa Allah dan hari akhir.
Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang lcin yang di atasnya ada debu,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi.
Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan dan Allah
tidak mempbri petunjuk kepada orang-orang kafir”.
(Q.S. al-Baqarah: 264)
4. Akibat Buruk Ria
Adapun
akibat buruk ria, antara lain:
a. Menghapus pahala amal baik, sebagaimana
dijelaskan dalam Q.S. al-Baqarah: 264.
b. Mendapat dosa besar karena ria termasuk
rbuatan syirik.
c. Tidak selamat dari bahaya kekafiran
karena ria sangat dekat hubungannya dengan sikap kafir.
B. Nifak
1) Pengertian Nifak
Secara
bahasa, kata “nifaq” berarti lubang tikus di padang pasir yang susah
ditebak tembusannya. Sedangkan secara istilah, berarti sikap yang tidak
menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Orang yang memiliki sifat
nifak disebut munafik.
2) Bentuk-bentuk (ciri-ciri) Sifat Nifak
Sebagian
sifat munafik telah di jelaskan Allah Swt, dalam firmannya sebagai berikut:
وَإِذَا
لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ
قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
Artinya:
Dan apabila
mereka berjumpa dengan orang-oarng beriman, mereka berkata, “Kami Telah
Beriman”. Tetapi apabila mereka kembali kepada setn-setan (para pemimpin) mereka,
mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok”.
(Q.S. al-Baqarah: 14)
Rasulullah saw, menjelaskan bahwa ciri-ciri munafik ada 3
macam, yaitu yang artinya:
Tand-tanda munafik ada 3 macam: apabila
bicara dusta, apabila berjanji ingkar, apabila dipercaya khianat. (H.R.
al-Bukhari nomor 32)
3) Larangan Bersifat Nifak
Islam
mewajibkan umatnya agar selalu bersifat
jujur dan benar, firman Allah SWT, yang artinya Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
(QS. Al- Ahzab:70)
4) Akibat Buruk Sifat Nifak
a. Bagi Diri Sendiri
1. Tercela dalam pandangam Allah dan sesama
manusia sehingga dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri.
2. Hilangnya kepercayaan dari orang lain
atas dirinya.
3. Tidak disenangi dalam pergaulan hidup
sehari-hari.
4. Mempersempit jalan untuk memperoleh
rezeki karena orang lain tidak mempercayai lagi.
5. Memndapat siksa yang amat pedih kelak di
hari akhir. Allah Swt. berfirman sebagai
beerikut,
إِنَّ
الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ
نَصِيرًا
Artinya
“sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang
paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak
akan mendapat seorang penolong behi mereka” (QS. An-Nisa’:145)
b. Bagi Orang Lain
1. Menimbulkan kekecewaan hati sehingga
dapat merusak hubungan persahabatan yang telah terjalin baik.
2. Membuka peluang munculnya fitnah karena
ucapan atau perbuatannya yang tidak menentu.
3. Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat
sekitarnya sehingga merasa malu karenanya.






0 komentar:
Posting Komentar