Minggu, 20 September 2015

Asmaul Husna

A.    Pengertian Asmaul Husna
1.      Arti secara bahasa dan istilah
Kata asmaul husna bersal dari bahasa arab al-asma u yang berarti nama-nama dan al-husna yang berarti yang baik atau yang indah. Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah SWT. Asmaul husna hanya pantas dimiliki Allah SWT sesuai kebesaran dan keagungannya.
2.      Sejarah diturunkannya ayat tentang Asmaul Husna
Di dalam kitab Asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasululah SAW melakukan shalat di Mekkah dan berdo’a dengan kata-kat Ya Rohim. Do’a tersebut terdengangar oleh sebagian kaum musyrikin. Kala itu berkatalah mereka, “perhatiakan orang yang murtad dari agamanya! Ia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan ia sendiri menyeru dua Tuhan”. Dengan adanya ucapan mereka itu, turunlah ayat sebagai berikut:
قُلِ ادْعُواْ اللّهَ أَوِ ادْعُواْ الرَّحْمَـنَ أَيّاً مَّا تَدْعُواْ فَلَهُ الأَسْمَاء الْحُسْنَى -١١٠-
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia Mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma-ul Husna) (al-isra’:110)
Menurut ayat diatas, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah SAW menyebut nama Allah dan Ar-Rahman  karena mereka tau bahwa di Yamamah ada orang yang bernama Rahman dengan turunnya ayat diatas berarti dugaan mereka telah dibantah.
B.     Memahami Sembilan Asmaul Husna
1.      Al-‘Aziz
Salah satu sifat Allah yang tergolong Asmaul Husna adalah Al-‘Aziz(yang maha perkasa). Segala yang dikehendaki Allah pasti terlaksana dan tak satupun makhluk yang dapat menghalanginya. Firman Allah sebagai berikut:
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ -١-
Artinya: Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maha Raja,Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
(al-jumu’ah:1)



2.      Al-Gaffar
Allah zat yang Maha Pengampun, ampunan Allah diberikan kepada siapapun yang bersalah selama orang tersebut ingin bertaubat. Firaman Allah sebagai berikut:
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً ثُمَّ اهْتَدَى -٨٢-
Artinya: Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.( Taha:82)
3.      Al-Basit
      Artinya melapangkan Rezeki. Allah SWT senantiasa membentangkan Rahmatnya untuk menerima taubat hamba yang terlanjur berbuat dosa. Dia membentangkan rezeki atau memperbanyak rezeki yang dibutuhkan hambanya dan Ia pula mempersempit rezeki kepada hamba yang di kehendaki. Firman Allah sebagai berikut:
اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ -٢٦-
Artinya: Allah Melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia Kehendaki dan Membatasi (bagi siapa yang Dia Kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat.(ar-ra’d:26)

4.      An-Nafi’u
      Artinya bermanfaat. Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang dikehendaki dan memberi manfaat atas sesuatu yang Ia kehendaki dari hambanya dan Ia pula memberi yang memberikan kerugian atas sesuatu. Firman Allah sebagai berikut:
وَالأَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ -٥-
Artinya: Dan hewan ternak telah Diciptakan-Nya untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan.(an-nahl: 5)
5.      Ar-Rauf
      Artinya Yang Maha Pengasih. Kasih sayang Allah ditegaskan dalam firmannya:
وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللّهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ -١٤٣-         
Artinya: Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia. (al-baqarah: 143)
6.      Al-Barr
      Artinya Yang Maha Melimpahkan Kebaikan. Karena Allah Maha Pengasih, dia juga yang Maha melimpahkan kebaikan. Firmannya sebagai berikut:
فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ -٢٧- إِنَّا كُنَّا مِن قَبْلُ نَدْعُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ -٢٨-
Artinya: Maka Allah Memberikan karunia kepada kami dan Memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dia-lah Yang Maha Melimpahkan kebaikan, Maha Penyayang.”(at-tur: 28)
7.      Al-Fattah
      Artinya Yang Maha Memberi Keputusan. Pada hari akhir kelak, Allah Swt. akan memutuskan perkara hamba-Nya, kemudian memasukan hamba ke Jannah atau Nar. Firmannya sebagai berikut.
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ -٢٦-
Artinya: Katakanlah, “Tuhan kita akan Mengumpulkan kita semua, kemudian Dia Memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan, Maha Mengetahui.”(saba’: 26)
8.      Al-‘Adl
      Artinya Maha Adil. Keadilan Allah tidak dipengaruhi oleh nafsu sebagaimana manusia. Di akhirat kelak Allah juga berlaku adil. Firman Allah sebagai berikut:
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئاً وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ -٤٧-
Artinya: Dan Kami akan Memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami Mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang Membuat perhitungan.( al-anbiya’: 47)
9.      Al-Qayyum
      Artinya Yang Terus-menerus Mengurus. Allah tidak memerlukan bantuan dari siapapun dalam mencipta, mengatur dan memelihara alam semesta. Firman Allah sebagai berikut:
اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ -٢٥٥-
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia.Yang Maha Hidup, Yang terus menerus Mengurus (makhluk-Nya),(al-baqarah: 255)
C.    Meneladani Sembilan Asmaul Husna
1.      Al-‘Aziz (Yang Maha Perkasa)
      Manusia tidak boleh pesimis tetapi selalu harus optimis dalam menghadapi persoalan hidup.
2.      Al-Gaffar (Yang Maha Pengampun)
Islam memberi tuntutan kepada umatnya agar mau memaafkan kesalahan orang lain, sebagai mana Allah juga mau memaafkan kesalahan umatnya.
3.      Al-Basit (Yang Maha Melapangkan Rezeki)
Diwujudkan dalam bentuk gemar menolong sesama manusia. Seperti menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang miskin, menyentuni anak ayatim, dan lain-lain.

4.      An-Nafi’ (Yang Memberi Manfaat)
      Setiap muslim hendaknya selalu berusaha agar keberadaannya di dunia menjadi orang yang berguna bagi lingkungannya.
5.      Ar-Rauf (Yang Maha Pengasaih)
Sikap hidup tolong menolong harus selalu di pupuk oleh setiap anggota masyarakat, jika belum mampu memberikan bantuan berupa barang atau uang, setidaknya menjaga diri agar tidak melukai hati orang lain, baik ucapan maupun perbuatan.
6.      Al-Barr (Yang Maha Melimpahkan Kebaikan)
Setiap manusia hendaknya menebarkan kebaikan dengan tulus kepada sesama manusia.
7.      Al-Fattah (Yang Maha Memberi Keputusan)
      Dalam menyelesaikan persoalaan pasti memerlukan keputusan, sebagai muslim atau muslimat putusan yang diambil tidak boleh bertentangan dengan hukum Islam.
8.      Al-‘Adl (Yang Maha Adil)
Persoalan hidup yang dihadapi manusia cukup beraneka ragam. Dalam menyelesaikan persoalan yang bersangkutan dengan orang lain harus dilakukan secara adil, tidak boleh menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain.
9.      Al-Qayyum (Yang Terus-menerus Mengurus0
      Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi persoalan hidup. Kita harus tetap tegar dalam mencari penyelesaian masalah dan tidak boleh pesimis.


0 komentar:

Posting Komentar