A.
Adab-Adab Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’anul karim adalah firman Allah Swt yang dijadikan umat
manusia sebagai pedoman hidup, mengajarkannya, dan menuntun umat Islam untuk
mendapatkan kebaikan, keberkahan, dan keselamatan, baik di dunia maupun di
akhirat. Sebagaimana sabda Rasuluulah Saw yang artinya, “Sebaik-baiknya
kalian adalah orang yang membaca dan mempelajari Al-Qur’an serta
mengajarkannya.”(HR. Bukhari). Orang yang membaca Al-Qur’an hendaknya
memperhatikan adab-adab dalam membacanya sehingga mendapatkan petunjuk dan
berkah dari Allah Swt, sebagai berikut :
1.
Disunnahkan membersihkan mulut dengan siwak atau gosok gigi.
2.
Menyucikan diri dengan berwudhu.
3.
Membaca ta’awudz dan basmalah.
4.
Membaca dengan suara lembut, pelan (tartil), tidak terlalu cepat
sehingga dapat memahami tiap ayat yang dibaca, dan membacanya harus sesuai
kaidah dan tajwid.
5.
Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, menghayati, hati yang ikhlas,
mampu mnyentuh jiwa, bila perlu dengan menangis.
6.
Membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an.
B.
Adab-Adab Berdoa
Rasulullah Saw bersabda, “Doa adalah senjata bagi orag mukmin,
tiang bagi agama dan cahaya dari langit.” (H.R. Al-Hakim). Berdoa memiliki
berbagai hikmah, antara lain :
Ø Doa adalah
pelindung dan senjata bagi setiap mukmin dari hasutan setan dan kejahatan
manusia.
Ø Allah sangat mengasihi
dan mencintai hamba-Nya yang selalu berdoa kepada-Nya.
Ø Berdoa dapat
mningkatkan ketakwaan dan kekuatan iman seorang mukmin.
Ø Berdoa dapat
menentramkan jiwa dan penawar hati yang sedih, terluka, serta sakit
Ø Dengan berdoa
maka Allah akan membuka pintu rahmat bagi manusia.
Ø Doa sebagai
penghubung antara anak dengan orang tua baik yang orang tuanya masih hidup atau
sudah wafat serta dapat menjadi pengikat tali silaturrahim bagi antar sesama
mukmin.
Berikut
adalah adab-adab dalam berdoa yang meliputi :
1.
Berdoa dalam keadaan masih memiliki wudhu, bersih dari kotoran,
hadas dan najis.
2.
Mengawali doa dengan membaca Basmalah, ucapan memuji kepada Allah
serta bersalawat atas Rasulullah Saw.
3.
Mengahadap ke arah kiblat.
4.
Memohon ampum dengan merendahkan diri serta mengakui kesalahan diri
atas dosa dan khilaf.
5.
Sungguh-sungguh dalam berdoa, khusyu’, tawadu’, ikhlas, serta
merendahkan suara.
6.
Mendahulukan doa untuk diri sendiri sebelum berdoa kepada orang
lain.
7.
Berdoa dan mengulangi bacaan doanya sebanyak tiga kali bagi suatu
hajat yang diutamakan.
8.
Menghindarkan diri semaksimal mungkin dari apa-apa yang dilarang
agama.
9.
Berdoa kepada kaum Muslimin dan Muslimat secara keseluruhan untuk
kesejahteraan mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.
C.
Waktu-Waktu Dan Tempat-Tempat Terbaik Untuk Berdoa
1.
Waktu terbaik untuk Berdoa
Ø Waktu sahur,
setelah adzan, sepertiga malam, saat hujan lebat, melihant Ka’bah, tawaf, sa’i,
setiap kali setelah salat, setelah baca
Al-Qur’an, hampir untuk brbuka puasa, diantara dua khotbah, ketika minum air
zam-zam.
2.
Hari-hari terbaik untuk berdoa
Ø Malam Jum’at
dan waktu siangnya, malam hari Raya dan waktu siangnya, malam Lailatul Qadar,
malam Isra’ Mi’raj, malam Nisfu Sa’ban, malam pertama bulan Rajab, hari Arafah.
3.
Bulan-bulan terbaik untuk Berdoa
Ø Bulan Rajab,
Sya’ban, Ramadhan, Dzulhijjah.
4.
Tempat-tempat Terbaik untuk Berdoa
Ø Di rumah
sendiri, di Multazam (Masjidilharam), di telaga Zam-Zam, di makam Nabi Ibrahim
a.s, dalam Hijr Nabi Ismail a.s, di bukit Safa dan Marwah, di masjid Nabawi,
atau di tempat-tempat mulia lain seperti masjid, surau, dan rumah ibadah.